Cerpen: “Kamu Harusnya Bisa Seperti Dikan Dong Sayang. (Lip-sync)”

Photobucket
….Kamu harusnya bisa seperti Dikan dong Sayang…??!!!!!! Dia itu cowok yang penyabar, dan pasti selalu Sayang sama kekasihnya,,,,….

Itu yang selalu diucapkan Irene pacarku, kalimat favoritnya yang keluar ketika Ia sedang kesal padaku atau ketika kita sedang berantem. Maka Ia akan segera membandingkan Aku dengan Vokalis salah satu band (katanya) papan atas itu. Dikan, Dikan, Dikan. Ah mungkin sebenarnya memang Dikan itulah yang pantas disebut sebagai pacar Irene dan bukan Aku. Karena menurutku pemujaan Irene kepadanya sudah tergolong kompulsif, sangat berlebihan serta terobsesi. Ketika Kami berdua nonton di Bioskop, maka Irene akan berujar: “Ah kira-kira si Dikan itu suka nonton film apa ya Say…” pas sedang makan es krim berdua: “heeemmm….enak banget sich es krimnya, manis, semanis suara Dikan…. Dan bahkan yang paling parah dan bisa kucap sebagai benar-benar gila ketika Irene dengan bangganya menyejajarkan Dikan itu sebagai Vokalis band terbaik berbarengan dengan Paul Mccartney atau Iwan Fals, walau sebenarnya Irene tahu bahwa sangat tidak mungkin Dikan itu bisa dibandingkan dengan Sir Paul atau Bang Iwan, tapi tetap saja Ia ngotot padaku kalau mereka bertiga berkemampuan sama. oh Tuhanku setan apakah gerangan yang menyesatkan pacarku ini….???

…Kamu harusnya bisa seperti Dikan dong Sayang…??!!!!! Suaranya tuh bagus banget kalau lagi nyanyi di Tv. Nah sementara kamu kalau nyanyi enggak jelas gitu….

Opini Irene ketika mendengar Aku menyanyi. Padahal Aku sudah menyanyi sepenuh hati namun Irene tetap membanding-bandingkan Aku dengan Dikan-nya itu Cuma karena Aku nyanyi lagu sosial (yang katanya ga jelas) sementara Dikan nyanyi lagu selingkuh. Aku memang menjadi vokalis sebuah band alternative yang kurang dikenal namanya dan bukan juga band papan atas yang lagunya bercerita tentang keadaan sosial politik negeri ini yang secara otomatis dicap sebagai band ‘enggak jelas’ oleh orang-orang pecinta ‘lagu selingkuh’ seperti pacarku itu. Aku dan Irene pacaran sejak Aku dan Dia masih kuliah semester 3 hingga Akhirnya Aku sekarang bekerja di salah satu stasiun tv swasta. Gaya pacaran kami biasa saja seperti kebanyakan orang, kami jalan-jalan ke mall di malam minggu, menyempatkan menonton film terbaru berdua, dll. Entah apa yang membuatku terpesona dengan Irene dulu. Yang jelas selama itulah Aku yakin bahwa Aku memang Sayang Dia, terlepas dari masalah Ia tergila-gila dengan vokalis band papan atas itu tentunya. Dulu awal-awal pacaran kami Ia sudah mulai menampakkan tanda-tanda obsesinya akan Dikan. Cuma satu kata itu yang diucapkannya bahkan mungkin melebihi ucapan namaku dari mulutnya. Seolah 24 jam hidupnya harus dipakai untuk mengucapkan nama Dikan, Dikan, Dikan. Dan semakin kesini kegilaan itu mulai terasa menganggu, sebab Irene mulai berani menyuruh Aku untuk mengganti nama Saja menjadi Dikan agar ketika Ia kangen setengah mati Ia bisa melampiaskannya padaku. Beberapa tahun setelah Aku bekerja di stasiun tv itu Akhirnya aku menikahi Irene. Kami menikah seperti pasangan biasa juga, Cuma satu yang tak biasa: inilah pertama kalinya pernikahan adat jawa dilangsungkan bukan dengan musik gamelan sebagai pengiring. Tapi seperangkat gamelan harus mengalah tersingkir tergantikan oleh lagu selingkuh yang diputar di VCD bajakan.

Sejak dulu kala Aku sering mendengar istilah ini, istilah yang selalu dikatakan kepada para calon-calon pengantin baru untuk memberikan greget, atau diucapkan kepada yang belum nikah-nikah biar pengen buru-buru nikah. Orang-orang sering bilang: “Beuh, malam pertama tuh bener-bener nikmat, serasa jadi raja dan ratu dalam semalam deh….hahaha mungkin karena terdoktrinasi istilah itu akupun sangat menantikan malam pertama ini. Dan ketika saatnya tiba, Irene masuk kamar pengantin, Aku sudah membayangkan Akhirnya bisa bercinta denganmu Sayang secara resmi dan enggak berzina. Kami mulai foreplay, berciuman dengan panas, mulai melepas…(maaf demi keamanan agar tak terdamprat UU Pornografi & Pornoaksi tulisan adegan bercinta terpaksa disensor) oh Ireneeeeeee……..Aku memanggil-manggil namanya dengan mesra….oooooohhhhh Dikaaaannnnnn… nama itu yang didesahkan Irene, bahkan dimalam pertama kami. Mood bercintaku turun drastis demi mendengarnya. “Sayang cukup sudah semua kegilaan ini, Kamu terus menerus menyebut nama itu dari semenjak Kita pacaran dulu bahkan hingga kini dimalam pertama kita. Dikan, Dikan, Dikan. Kamu aja ga kenal Sama Dia Ren, Kamu Cuma menonton Ia menyanyi untuk bandnya di televisi, kamu belum pernah ketemu Dikan itu. Bagaimana bisa Kamu bilang Ia begitu baik, sabar, suaranya bagus. Kamu tahu enggak sih kalau suara bagusnya ketika sedang bernyanyi di teve itu palsu, namanya
lip-sync
, Ia hanya pura-pura nyanyi diiringi suara musik. Lagian apa sih bagusnya lagu Dikan ini? Lagunya Cuma bercerita tentang selingkuh dan selingkuh, apa jangan-jangan kamu memang suka dengan lagu-lagu selingkuh itu karena kamu pengen selingkuh dengan si Dikan ini?

…Kamu harusnya bisa seperti Dikan dong Sayang…???!!!!! Ia membela hak-hak para manusia yang sudah memantapkan dirinya untuk selingkuh dari pasangan, Ia adalah pemimpin kelompok minoritas yang memutuskan untuk menjadikan selingkuh hal yang wajar dan memasyarakat, Dikan itu Leader band yang hebat, Ia hendak ‘memasyarakatkan Selingkuh dan Menselingkuhkan Masyarakat’. Kamu tadi Tanya apa? Aku hendak Selingkuh Sama Si Dikan? Yah kalau emang Dikan nya mau Sama Aku kenapa tidak? Kamu enggak keberatan kan Sayang kalau Aku selingkuh sama Dikan…????

Cukup sudah, kegilaan ini harus diakhiri sampai disini, hati istriku sudah direbut oleh Dikan itu, seseorang yang bahkan tak kukenal, Irene juga tak mengenalnya secara langsung. Diam diam Aku merencanakan sebuah balas dendam. Akan kuruntuhkan karier bermusik Dikan. Hari ini Ia akan tampil di acara musik stasiun tv tempatku bekerja. Band nya didaulat untuk Lip-sync ketika tampil live secara nasional dan itulah saatnya, Aku di perusahaan ini bertugas mengatur bebunyian-bebunyian yang muncul di speaker tv yang kalian setel itu. Intinya Akulah yang bertanggung jawab mengatur suara. Aku akan merusak musik yang diputar ketika Dikan tampil sehingga rencana Lip-sync nya berantakan. Hahahahaha, Aku menyeringai puas, sebentar lagi wahai istriku, Dikan itu akan kuhancurkan, dan kau akan tahu kepalsuannya dalam bernyanyi. Akan kubuat Ia terkencing-kencing malu dihadapan tv nasional persis seperti Ashlee Simpson ketika Lip-sync di Saturday Night Live. Aku ingat kejadian itu, karir Ashlee langsung Anjlok pasca tragedy Lip-sync. Aku akan membuat hal yang sama pada Dikan.

New message received:
Tuesday March 20, 2009
From: Irene +628562129087
To: My Number

….Sayang kamu sedang kerja kan? Kerja yang bener yah, soalnya sekarang kan Dikan mau nyanyi, Aku lagi nonton Dirumah nih…Love You.

Sms dari Irene, menandakan akan dimulainya rencanaku. Tak lama kemudian presenter acara musik bicara mempersilahkan …band untuk tampil:

..”Ok sahabat Awesome dimanapun berada, ini band yang sudah ditunggu-tunggu penampilannya dari tadi, kita tampilkan …Band. Cekidot

Kupencet tombol play dan mulai mengalunlah lagu bertema selingkuh itu, sementara dipanggung Sang Dikan dan band nya mulai pura-pura bernyanyi dan bermain musik sepenuh hati. Aku men cemooh mereka dalam hati “huh segala penampilan palsu begitu…” setelah beberapa lama Aku mulai lancarkan seranganku, kupencet tombol play dan pause berulang-ulang hingga hasilnya lagu selingkuh yang tadinya terdengar berganti jadi bunyi tededeteteede teeeeeettt treeeettttt jkfhuifhiu*&^%%$#%hcv. Semua orang jadi terkaget-kaget, semua crew, host acara, penonton di studio, si Dikan itu apalagi, Ia jadi gelagapan dan salah tingkah. Hahahahaha mampus kau, sebentar lagi Kau akan dihujat habis-habisan oleh kritikus musik, seluruh penggemarmu akan memaki-makimu, dan karir bermusikmu akan runtuh. Aku sudah tersenyum tanda puas akan keberhasilan balas dendamku. Namun beberapa detik kemudian mendekatlah produser kesampingku “Apa yang Kamu lakukan goblok?” crew acara yang panik segera mengutus presenter untuk naik panggung, presenter itu kemudian berujar ada sedikit kesalahan teknis dan mengajak kita semua menonton komersial break berikut ini. Sementara manajer …band mulai marah-marah bertanya apa yang terjadi…

…Sayang, Aku tahu kita baru menikah beberapa minggu, Aku tahu Kamu sayang Aku, Aku juga Sayang Kamu. Tapi perbuatanmu merusak Show Dikan tak bisa kuampuni. Kamu harusnya bisa seperti Dikan Dong Sayang….??!!!! Ia bukan pendendam dan Ia pria yang pemaaf….

Kata-kata itu keluar dari mulut Irene ketika datang di Sidang perceraian kami. Entah kenapa semua jadi begini, Aku yang Cuma mau melakukan sesuatu untuk merebut kembali hati istriku dari seorang vokalis band selingkuh. Akhirnya malah kehilangan segalanya. Setelah tragedy Lip-sync yang kurencanakan buat Dikan, Aku langsung dipecat dari Stasiun tv tempatku bekerja, gilanya lagi ternyata scenario Dikan bakal dihujat kayak Ashlee Simpson itu tak terjadi, para penonton tetap bersorak dan mengelukan Dikan, bahkan RBT band itu makin laris setelah kejadian Lip-sync. Tak ada kritikus musik yang mencela dan menghujat Lip-sync mereka karena para kritikus itupun tengah sibuk berselingkuh dengan kehidupan mereka sendiri, namun yang paling parah adalah ketika Irene memutuskan mengajakku bercerai tepat beberapa minggu setelah kami menikah, Ia akhirnya memang memilih berselingkuh dengan Dikan….lalu salah siapa ini semua harus terjadi? Salahku yang begitu dendam kepada vokalis band papan atas yang tak kukenal itu karena namanya yang selalu disebut-sebut Irene? Atau salah Dikan yang menyanyikan lagu selingkuh ditengah masyarakat yang tengah krisis produktivitas? Oh mungkin salah Irene yang tergila-gila padanya, Salah penonton Show yang tetap bertepuk tangan dan bersorak riang meski artis yang sedang ditontonnya itu Lip-sync, salah siapa…???? Pastinya Irene tetap menyalahkanku atas semua yang terjadi. Ok Aku kehilangan pekerjaan, Aku kehilangan istri, namun setidaknya Aku tak kehilangan kehormatanku sebagai penyanyi dengan cara menyanyi benar-benar untuk bandku ketika kami sedang manggung.

New message received:
Tuesday April 7, 2009
From: Adhi Blekok +62810897666
To: My Number

Sob, Kta dpt kesempatan bgs nih bwt manggung di tv besok pagi, kta didaulat jd band pembuka utk …band, lumayan nib bwt nyari jln ke industri musik, tp kta cma Miking doang bro, Lip-sync gt. Ni soalna dah perintah produser, gpp kan? bls

New message received:
Friday April 8, 2009
From: Irene +628562129087
To: My Number

Hi, apa kabar? Lama enggak kasih kabar deh. Gimana kehidupan kamu sekarang? Baik saja kan? Oh ya Aku denger kabar band kamu bakal manggung ya nanti jam 9? Jadi pembuka utk …band. Selamat ya, sukses deh buat kamu. Oh ya Kamu harusnya bisa seperti Dikan dong ya…Kamu harus tiru dan contoh Dia, Dia itu bisa bernyanyi sepenuh hati dan jiwa raganya serta amat mendalaminya…sukses deh shownya.

TAMAT

Aris Setyawan
Bekasi 07 April 2009

Lip-sync: kepanjangan dari “Lip Syncronize” adalah berpura-pura bernyanyi atau memainkan alat musik diatas panggung seraya diringi musik. Lip-sync sering dilakukan musisi dengan alasan kurang bagusnya suara asli penyanyi bila harus tampil live, atau alasan kondisi teknis dimana melakukan Lip-sync lebih mudah dan praktis ketimbang harus menata set alat musik bagi musisi itu yang terkadang rumit dan membutuhkan persiapan panjang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.